Sahabat itu adalah teman yang
mengerti kita. Tapi, bila dia tak mengerti kita satu kali saja, apakah dia
masih bisa kita anggap sahabat? Jawabannya tidak. Karna sahabat itu adalah
teman yang mengerti kita selalu mau suka ataupun duka. Let’s Go To The Story!
“Na! What Are You Doing?”
Tanya Silva yang sedang dipanggil maju dikelas untuk bercakap bhs. Inggris oleh
Miss. Chinta. “I’am reading a book!” Jawab Nana sambil bergaya membaca buku.
“Oke anak-anak, pelajaran Miss sudah selesai, Miss titip pesan jangan ribut
yah!” Ucap Miss. Chinta sambil hendak meninggalkan kelas. Kelas sangat tertib,
kecuali Yuyun dan Tara. Mereka sangat ribut. “Haha! Leluconmu lucu Yun!” Kata
Tara sambil terbahak-bahak. “Ekspresimu ituloh Ra! Lucu..” Tawa Yuyun pada
Tara. Mereka duduk berdua, sementara Nana dan Silva diam membaca buku
pelajaran. Tiba-tiba Kriinngg.. Bel sekolah berbunyi, Bu Shasa yang mengajar
Mtk datang kekelas kami “Diam semuanya! Bel sudah berbunyi. Kalian boleh
istirahat dengan tertib. Ibu tidak mau bila ada kabar tentang kalian berkelahi
pada jam istirahat!” Ucap Bu Shasa dan segera membolehkan kami istirahat.
“Silva!” Panggil Nana. “Ah? Ada Apa Na?” Tanya Silva sambil menoleh ke Nana.
“Um.. Kawanin jajan dong. Aku gak ada teman lain selain kamu Va!” Kata Nana sambil
menarik tanganku “Iyaiya! Tapi nariknya pelan-pelan dong!” Balas Silva sambil
menjaga keseimbangan. “Opp! Kita jajan disini.” Kata Nana “Ya! Aku mau ke
Pisang Karamel itu ya!” Balas Silva sambil menuju kearah jajanan Pisang
Karamel. Silva dan Nanapun memakan jajanannya. Setelah habis, Kriinngg.. Bel
sekolah berbunyi. Semua murid bergegas kekelas masing-masing termasuk Nana dan
Silva. “Anak-anak! Hari ini kalian akan belajar tentang Simetri Putar dan
Pencerminan!” Ucap Bu Shasa tegas “Baik Bu!” Jawab Anak-anak. “Ada yang dapat
membantu ibu menjelaskan?” Tanya Bu Shasa “Aku bu!” Silva segera mengangkat
tangan kanannya. “Silva! Mari maju.” Bu Shasa pun memberikan sepidolnya. “Jadi,
kalau simetri putar itu mesti memiliki 180 derajat. Satu putar ia mendapat 90
derajat. 180 derajat itu didapat derajatnya dari bentuk setengah lingkaran.”
Jelas Silva panjang lebar sambil menggambarnya dipapan. Bu Shasa memberikan
bangunan persegi. “Persegi memiliki 4 Simetri Putar coba kita hitung.” Silva
memutar sekali persegi itu “Ini berapa? Ini 90 derajat.” Ucap Silva “180”
lagi-lagi Silva menjelaskan “90 blablabla..” Silva selesai menjelaskan. “Baik
Silva, ambil 5 bintang dan tempel di buku Hadiahmu!” Kata Bu Shasa. Silva
segera mengambil dan menempelnya. Silva
kembali duduk bersama Nana. Nana tidak iri sama sekali, karena ia tahu ini
berkat dia tidak rajin belajar. Namun, ada yang berbeda! Apa yang berbeda? Di
kisah berikutnya!
Lanjutannya : Berbeda..!
Saksikan kelanjutannya di Bobo Online Atau LittleRainbow Blog.
Terimakasiiiiihhh!
Terimakasiiiiihhh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar