Sabtu, 14 Juni 2014

[TUTORIAL] Cara membuat POSTER FANFICTION (Soft-Romance)

Hai! Udah sekian lama Vina gak buka blog ini, ya? Udah lamaaaaa banget kan?? Nah, kalo gitu kali ini Vina akan memberikan cara membuat poster fanfiction menggunakan PHOTOSHOP. Terserah CS berapa kok ;) karena semuanya sama-sama aja.-. Paling fiturnya :P Dan disini Vina akan memakai PHOTOSHOP yang kali udah ketinggalan jaman, pake BANGET-_- Tapi gapapa, masih sama kok! ;)

Mulai aja, ya?

Bahan-bahan :
-PhotoShop CS berapa aja. 7.00 ME juga ayok :3
- FOTO CAST

Jumat, 14 Februari 2014

[CERPEN] FRIEND?

Sebenarnya, teman dan sahabat itu sangat penting dalam hidup kita(?)



Friend?

Hola....

Baru sempetin lagi buat cerpen :3

Okey, happy reading~~



---



Suasana di kelas sangat berisik. Kelas yang tadinya bersih dan rapi, seketika menjadi kotor dan berantakan. Apa lagi penyebabnya kalau bukan semua murid laki-laki yang malah bermain saat guru tidak masuk dan tidak ada perwakilan dari guru lainnya. Semua murid siswi meminta mereka untuk diam terkecuali,, Nana. Nana memang cuek. Bahkan, Ia tidak memiliki teman sama sekali di Sekolah. Ia dan murid yang lain hanya berbicara kalau ada keperluan yang sangat penting dan mendesak.



“Hahhh!!” Pekik Nana tiba-tiba. Hal itu membuat sekelas diam. Nana sudah tahu bahwa hal ini akan terjadi. Hanya sekali Ia berkata, semua pasti tersentak. Karena memang, Ia tidak sering berbicara. Seulas senyum tipis merekah di bibir Nana. Ia melanjutkan kegiatan membacanya. Dan murid-murid lelaki lainnya membersihkan dan merapikan lagi tempat-tempat yang tadi mereka berantakin. Seperti menyihir saja, hanya dengan satu kata. Aneh? Ya, tapi nyata.



Kelas menjadi hening. Hanya terdengar bisik-bisikkan kecil yang pastinya dari anak-anak lainnya yang sedang mengobrol tapi tidak ingin meributkan kelas. Kelas menjadi tertata rapi kembali. Lagi-lagi, Nana tersenyum melihat semua ini. senyum manis. Senyum yang baru pertama kali lagi merekah di bibirnya semenjak orang tuanya berpisah. Tragis? Benar sekali.



“Baiklah anak-anak, kini ada ulangan IPS. Kalian dapat membaca buku kalian dahulu. Ibu beri waktu 5 menit.” Nana beserta murid yang lainnya segera membaca buku mereka masing-masing dengan serius. Tentu saja untuk nilai mereka. Kalau saja nilai itu tidak penting, mungkin, mereka tidak akan membaca buku ini(?) 10 menit berlalu, Ibu guru sudah memberikan lembar kertas ulangan. Ya, ini hanya ulangan harian. Nana menjawab soal-soal ini dengan lancar. Tentu saja, sudah sejak awal Ia datang ke sekolah tadi pagi, Ia hanya membaca buku IPS. Alhasil, Nana yang duluan mengumpulkan lembar kertas jawabannya. Seusai semua mengumpulkan, kini tinggal pengumuman nilai. Nana masih sibuk dengan bukunya.



Sudah sekian banyak Ibu guru menyebutkan nilai. Kini peringkat nilai tertinggi.



“Nilai tertinggi di raih oleh Nana, disusul oleh Zizka, lalu Fiza.” Senyum kembali merekah di bibir Nana. Senyum tulus. Ini senyum yang tak pernah Ia munculkan. ibu guru yang mengetahui bahwa orang tua Nana berpisah dan akhirnya Nana dapat tersenyum kembali, bahagia.



*skip*



Seusai pulang sekolah, Nana pulang duluan dengan ekspresi datar di wajahnya. Ibu guru mencegat anak-anak yang lainnya untuk pulang. Lalu menyuruh mereka untuk duduk ke tempat masing-masing.



“Kalian mau berteman dengan Nana?” Tanya Ibu Guru. Kelas hening seketika. Namun, kelang beberapa detik, Fiza angkat bicara.



“Ya, bu. Kami tentu mau berteman dengannya. Ya nggak sih?” Ucap Fiza. Semua teman-teman mengiyakan ucapan Fiza.



“Nah, kalau begitu, besokkan, Nana ulang tahun. Jadikan hari itu hari spesial baginya!” Senyum Ibu Guru. Semua anak-anak berdiskusi. Sekiranya, 6 menit mereka berdiskusi lalu semuanya menyetujui dan pulang dengan gembira.



Ke Esokan Harinya...



Nana memasuki sekolah dengan biasa. Ekspresi datar, tatapan kosong, tak ada harapan. Ia menduduki bangku kursi duduknya dan mulai membaca buku tanpa memerhatikan sekelas.



Kring...



Bel berbunyi dengan nyaringnya. Semua murid tampak duduk dengan rapi di meja masing-masing.



“Aneh. Tidak biasanya semua tertib.” Batin Nana yang ternyata memerhatikan sekitar lalu kembali fokus dengan bukunya. Beberapa detik kemudian, kelas menjadi ricuh. Semua berkumpul ke belakang meja Nana.



“Happy Birthday to You! Happy Birthday to You! Happy Birthday Putri Nana... Happy Birthday to You!”



Nana terkejut dengan apa yang Ia lihat sekarang. Suprise ulang tahun? Ia bahkan tak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Air mata haru Ia keluarkan dari pelupuk matanya. Semua tersenyum melihat Nana yang dapat merasakan rasanya berteman.



“Tiup dong lilinnya!” Jingga berseru. Semua mengiyakan perkataan Jingga barusan. Nana mengangguk dan meniup lilinnya. Semua bersorak senang. Nana tersenyum cerah melihat pemandangan yang ada di depan matanya sekarang. Lalu, Zizka, Fiza, dan beberapa teman lainnya menghampiri Nana yang tengah duduk menyendiri di bangkunya.



“Hey, Nana. Jangan sendirian terus, dong. Ikut main sini, gih!” Panggil Titi. Nana tersenyum malu. Ia masih malu untuk ikut bergabung dengan teman-temannya. Walaupun teman-temannya bersikap baik padanya, Ia masih ragu untuk bermain dengan mereka semua.



“Tak usah sungkan, Na.”



Akhirnya, Nana ikut bergabung bermain dengan teman-teman sekelasnya. Ibu Gurunya yang melihat Nana tampak bahagia. Ibu dari Nana yang mengikuti Ibu Guru menangis haru. “Aku bahkan tak pernah memberi putriku surprise ataupun kado ulang tahun.” Lirih Ibu Nana. Ibu guru berkata, “Ibu sudah memberi Nana kado Bu, kado dari Ibu adalah berupa kasih sayang yang sudah Ibu curahkan padanya.” Senyum Ibu Guru.





“Kalau begitu, maukan kamu jadi teman kami semua?” Tanya semuanya. Nana mengangguk senang. Semua teman di kelasnya bersorak riang karena akhirnya sosok Nana yang pendiam kini menjadi Nana yang ceria dan dapat berteman dengan mereka semua.



-End of Story-

Aaaaa... maaf jelek ya temen-temen ^^

Minggu, 27 Oktober 2013

Hari Istimewa Dina (1)

Hari ini adalah hari yang istimewa bagi Dina, ia baru saja mendengar kedua orangtuanya membicarakan mengenai proyek perusahaan keluarga mereka, itu artinya beberapa hari lagi, Ibu dan Ayah Dina akan segera berangkat menuju cabang perusahaan mereka yang ada di Malaysia. Dalam artian, dalam dua hari lagi, ia akan merasakan bagaimana rasanya bebas, ia sungguh tidak sabar ingin pergi berdua dengan Mira. Kebetulan, Mira bilang, ia akan mengadakan pesta kebun di halaman villa keluarganya. Dina sudah tidak sabar, menantikan hari itu. Ia sudah mempersiapkan semuanya dengan baik. Untung saja, sudah ada Sylvia yang bersedia menjemputnya, pergi ke pesta ulang tahun Mira.

Pagi itu, seperti biasa, Dina sudah mempersiapkan seragam apa yang akan ia pakai. Seperti yang telah disepakati, ia, dan Sylvia akan memakai rompi berwarna merah kesukaan mereka. Tidak lupa, ia memakai gelang bermanik ungu yang menjadi andalannya. Semenjak, ia membeli gelang itu, tidak banyak anak perempuan di kelasnya, yang terus menanyakan, dimana ia membeli gelang itu. Dina memandangi pantulan dirinya di cermin, gadis itu tersenyum puas, melihat betapa cantiknya ia. Setelah memerika perlengkapan sekolahnya, Dina memutuskan untuk sarapan pagi. Tentu saja, tanpa bersama kedua orangtuanya. Ia sudah terbiasa akan hal itu, ia mengetahui kalau kedua orangtunya sangat sibuk, untuk sekedar menyempatkan diri agar bisa sarapan bersama. Keduanya harus sudah berada di kantor tepat pukul tujuh pagi. Karena itu, Dina memilih untuk menikmati sarapan paginya di kamar.

To Be Continued ...

Little Rainbow Blog~

Senin, 21 Oktober 2013

I'am back~

Haloo~
aku kembali dari sekian lama nda buka blog lagi :D
Oya, aku udah share beberapa info, tutorial, dll yang serba NEW ! :D
Hope u like ~
*thanks*

Little Rainbow Blog~

Minggu, 20 Oktober 2013

THE ADVENTURE OF VANI #6

Holaa~ maaf ya T^T kelupaan ngepost part 6nyaL

Happy reading ~

The Adventure Of Vani #6

Mereka bertiga melakukan tugas masing-masing. Vani dan Nana menyamar, mereka mendapatkan kostum pengawal dari gudang bawah tanah yang menyimpan banyak kostum pengawal untuk pengawal baru. Sementara itu, Tirca akting menangis, karena Tirca tahu bahwa Fairy Evil Orcha’s akan meladeni Monster yang menangis. “Huaaa...” Tangis Tirca yang dibuat-buat. Balik ke layar awal, Vani dan Nana menyusup. Vani dan Nana berpencar. Tiba-tiba, ada pengawal yang menegur Vani, “Hohogoi! Tara YureTan?(Halo! Sedang apa kamu?)” Tanya pengawal itu. Disini, mereka memakai bahasa EvilFafary. Untung semalam Vani dan Nana telah belajar sedikit. “Ne! Kura, tarana?(Oh Hai! Sedang Melihat-lihat saja, Kamu membawa apa?)” Tanya balik dan jawab Vani. “We, Higatayun, Tuyarata kase nanapaste!(Oh, Aku sedang, membawa liontin kuasa FairyEvilOrcha’s, Tolong bawakan ya!)” Balas Pengawal itu sambil memberikan liontin kuasa FEO. Vani segera menerimanya dan membawakannya ke ruangan Kuasa Ratu. ‘Hm, kemarin Tirca berkata bahwa ruangannya itu bergambar Monster dengan gigi tajam. Mana yah?’ Gumam dan Tanya Vani pada dirinya sendiri. Akhirnya, Vani menemukan ruangan itu. Vani bersikap tegas, seakan pengawal yang lainnya. “Hormat Salam Ratu yang terhormat. Liontin Kuasamu telah dipersiapkan. Tara Yure Woso!(Kumohon Jangan Marah Padaku!)” Ucap Vani sok tegas. “Oh, BokuraTanate!(TerimakasihBanyak)” Jawab Ratu. Tiba-tiba, Vani langsung membuka topeng pengawalnya, “Ciattt!” Vani menunjukan jurus karate yang selama ini dia pelajari. Vani langsung menyimpan liontin itu. Pengawal yang lain datang, “Nakate kura?!(MengapaKauHianatiKami?!)” Tanya pengawal lain sambil membawa obor. Vani dengan gesit mengambil obor itu. “Jangan bakar liontinnya! Kekuasaan dan dunia Fairy Evil akan meledak!” Teriak FairyEvilOrcha’s. “Terlambat FEO! Liontin sudah terbakar lenyap!” Tawa Vani sok kepahlawanan. Tiba-tiba Tirca dan Nana datang. “Kamu hebat Vani!” Teriak Nana “Sepp! “ Balasku. Dan tiba-tiba BUARRR... Dunia Evil meledak, Tirca menjadi manusia. Tak disangka, Tirca sangat cantik aslinya. Kami bertiga berada dihalaman belakang Nana, tepat pada saat kami masuk ke dunia itu. Sekarang, keluarga Nana jadi tidak ada yang dikutuk, Tirca selamat juga menjadi manusia kembali, FEO beserta kelompoknya juga dunia Evil itu telah dimusnahkan. Tirca sangat bangga pada kami. “Maaf telah merepotkan kalian sampai ingin dihukum mati oleh FEO. Harusnya kalian tidak membantuku, biarlah aku menjadi monster saja.” Ucap Tirca tak enak hati, “Ah, itumah biasa saja kalee!” Canda Nana “Ahaha..” Tawa kami bersama. “Lha? Nana? Vani? Kalian selamat Nak?” Tanya Mama Nana yang tak tersangka keHalaman belakang. “Mama! Aku kangennn! Mamaaa.....” Teriak Nana yang melihat Mamanya. Nana langsung memeluk mamanya. “Itu siapa Vani?” Tanya mama Nana lagi “Oh ini Tirca tante. “Salam, saya Tirca.” Ucap Tirca. Lalu kami berpisah, Tirca jalan kerumahnya yang ternyata di komplek ini juga. Dirumah Vani, “Vani?” Teriak Bunda Vani kaget. “Bunda!” Teriak Vani juga. Mereka langsung berpelukan. “Sudah sebulan lamanya kamu tinggalkan rumah!” Seru Bunda Vani dan segera memeluk Vani. Tirca, Nana, Vani kini sudah bahagia.

The end~
Little Rainbow Blog~

Notes :
Comment yaaa T^T

Game "Minion Rush"

Holaaaa~
Ada yang suka main games “Minion Rush” ?
Ada yang tau games “Minion Rush” ?
Itu lhoo,, game Minion ! :D
Ngga tau Minion? Duh,,, kudet-kudet ... Itu lho, Minion! Minion di film “Despicable Me” itu lho! Masa kawan-kawan ngga tau? Pasti tau dong! Nah, Minion itu ada gamenya ! nama game minion itu “Minion Rush”.
Seru juga loh ^^
Boleh kawan-kawan mainin kok, ngga ada yang ngelarang *ngangguk2*
Yok dicoba,dimainin,disenengin :D


Little Rainbow Blog~

Game "ONET" [INFO]

Holaaa~
Ada yang suka main “ONET” ?
Ada yang tau mainan “ONET” ?
Itulho game tebak2an :v yang ada di android/iPhone/iPod dll :D
Ada yang suka main itu?
Kalau kakakku sih/ayukku sih, paling suka main itu sampai kepusing-pusing -_-
Game itu juga seru lho!~
Yuk gamers dimainin~~~
Yang ngga gamers juga coba dicari tau dulu gimana mainnya (~’3’)~ biar ngga dibilangin “KUDET” He he he ...
Download download download (‘-‘)/


Little Rainbow Blog~